web stats

Senin, 12 Desember 2011

"Di Balik Senja"


Senja,
Jinggga, Merah, merona, memesona, banyak orang mengata
Camar pun betah menari di atas dermaga setiap senja
Meneriakkan  kemenangan ketika tajam parunya menyambar ikan-ikan kecil yang belajar berenang bersama induknya
dan ketika senja jua biduk nelayan membawa segudang tangkapan jala.
Bahkan, Seno Gumira pun lari dan sembunyi dari kejar polisi karena mencuri sepotong senja untuk kekasihnya dalam sebuah karya
begitu mendalam makna senja baginya

bagiku, kata demi kata tak pernah tuntas
mengalimat memaknainya.
Mungkin senja hanyalah matahari yang pergi menanggalkan setianya pada cahaya, kemudian memasangkan pakaian kelam pada malam 
MATI, DIAM, dan SUNYI
Seorang Ibu pergi menyandang bulu dan sayap laksana malaikat, meninggalkan tiga anaknya yang masih belajar mengeja baca dunia 
 Kakek-Nenek pun  mengakhiri  cerita
Saat sisa nafasnya berhenti di batas senja
percikkan duka di antara tawa cucu-cucunya
Senja,
jadi asing  untuk aku maknai,
dan akhirnya
merenda kata di perbatasan
tak pernah melahirkan abjad-abjad indah
kecuali, “ tanya “


2 komentar:

  1. yo lah hebat kamanakan mamak lai samo salero kamanakan jo mamak... samo2 hobby... manggili internet...sukses...selalu amin...

    BalasHapus
  2. Baraja baru Mak. Paliang indak mancubo-cubo. Amin untuk doanyo Mak Cikgu.

    BalasHapus